Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket
Uncategorized

Sejumlah Anak SD Jadi Korban Pencabulan Oknum ASN di Pemalang

Avatar of redaksi
1
×

Sejumlah Anak SD Jadi Korban Pencabulan Oknum ASN di Pemalang

Sebarkan artikel ini
IMG 20230202 WA0491

Pemalang, RADENMEDIA.ID – Sejumlah orang tua mengungkapkan soal anaknya yang diduga menjadi korban pencabulan oleh seorang pria oknum PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

Kasus ini pihak para orang tua korban telah diadukan ke polisi sejak November 2022, namun hingga kini belum ada perkembangan dari pihak Polres Pemalang.

Salah satu orang tua korban, SH, mengungkapkan peristiwa asusila yang dialami anaknya, SH, mengaku mengetahui adanya pencabulan setelah diberitahu guru BK SMP tempat anaknya sekolah.

Guru itu sebelumnya memberikan materi pendidikan seksual dan sejumlah murid, termasuk anak SH.

“Ya awalnya ada semacam pemberian materi seks edukasi seperti itu di sekolah, apa yang tidak boleh dilakukan orang dewasa pada anak-anak ini.

Hingga ada tiga anak, termasuk anak saya yang kemu menceritakan pernah diperlakukan hal-hal ya dilarang itu.

Selang beberapa hari kami dipanggil ke sekolahan, betapa kaget nya setelah mendapatkan keterangan dari guru BK SMP.

Sejak itu ekspresi wajah anak saya berikut beberapa teman sekelas nya yang sama-sama korban sangat berbeda dari yang biasanya,

Kemudian saya beserta orang tua nya teman-teman anak saya melaporkan ke Unit IV (PPA) Polres Pemalang pada (22/11/2022).

Kemudian pada tanggal 09 Desember 2022 saya beserta orang tua teman anak saya di mintai keterangan di Polres.

Tapi sampai sekarang belum ada perkembangan dari Polres, itupun saya telp ke orang tua teman anak saya juga sama, alias diam-diam bae,” ungkap SH kepada Raden Media.id saat di temui Kamis (02/02/2023) siang.

IMG 20230202 WA0492

SH mengatakan, bahwa secara manusiawi tetap saya menerima permintaan maaf dari si oknum ASN itu, namun anak saya yang sekarang sudah SMP sudah membedakan, artinya anak saya menolak jalan damai atau mediasi.

Selain itu kata SH, karena kasus ini korban nya bukan hanya anak saya saja alias korban berjamaah.

“Tentu pihak APH harus dapat mengungkap semua nya, dan saya mewakili korban teman-teman orang tua anak saya, terima kasih kepada guru BK SMP yang dapat memberi persoalan kasus ini yang belum terungkap,” ucapnya.

Dalam pantauan RadenMedia.id, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari para orang tua korban dan surat panggilan klarifikasi dari Unit IV PPA Polres Pemalang, agar secepatnya segera teratasi, karena hal ini sudah menjadi konsumsi publik.

Satu jam kemudian RadenMedia.id, berusaha menemui yang ke tiga kalinya dalam dua minggu, namun keterangan yang diperoleh dari rekan sekantor inisial DS yang diduga pelaku pencabulan bahwa,

“DS sudah minta ijin sakit, sejak tiga hari yang lalu tidak ke kantor”, kata rekan DS yang enggan disebut namanya.

Disampaikan oleh Aiptu Junaedi selaku pihak (PPA) Unit IV Polres Pemalang kepada Raden Media.id saat di konfirmasi via telp sore tadi bahwa, karena belum ada saksi, sehingga kami sedang melakukan koordinasi saksi ahli dari Purwokerto, rencana dalam minggu depan para pelapor akan kami panggil lagi.

(Redpel)