Wonosobo, RADEN MEDIA.ID – Masjid Al Amin Madusari Wonosobo yang diresmikan Bupati Wonosobo Eko Purnomo tahun 2019 cukup megah dan menjadi tempat ibadah serta tempat syiar Islam yang representatif.
Menyambut bulan baik kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun 1444 H ini panitia setempat mengundang ribuan jamaah untuk menghadiri Tabligh Akbar yang dimeriahkan grup musik Campur Ngaji Jamilun Nada bersama pembicara KH. Drs. Usman Ridho dari Menayu Bulu Temanggung Jawa Tengah, Rabu 12 Oktober 2022.
Ketua Panitia Endro Susilo mengatakan, semarak Maulid Nabi Muhammad SAW di Madusari Wonosobo didukung seluruh warga Madusari dan juga warga desa sekitar Maduretno Wonosobo.
“Kami segenap panitia mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat baik moril maupun materiil sehingga kegiatan rutin tahunan di masjid Al Amin ini berjalan semakin meriah dari tahun ke tahun terus meningkat kualitas pelaksanaan nya”, tandas Endro Susilo.
Sementara itu Kepala Desa Maduretno Subadi dalam sambutannya menyampaikan, jamaah yang hadir selain dari lima dusun yaitu Tempelsari, Ngabean, Madusari, Kebondalem dan Nglarangan, juga datang dari luar wilayah yang sudah mengerti jadwal kegiatan Maulid Nabi di Masjid Al Amin Madusari.
“Salah satu pendorong niat jamaah menghadiri pengajian akbar di Masjid Al Amin ini adalah tolabul ilmi, mendapatkan safaat kanjeng Nabi Muhammad serta hiburan nonton Wayang Ngaji dari KH. Usman Ridho”, ungkap Subadi.
Tabligh Akbar juga didukung para tokoh masyarakat dan tokoh agama diantaranya KH. Maskhur, KH. Zaenuri Ahmad, KH. Amir Hamzah dan para kyai lainnya.
Para remaja Madusari berseragam biru biru dalam wadah Garuda Prima juga mendukung sukses nya acara dengan mengatur lalu lintas di depan masjid, menyambut kedatangan para kyai dan menyambut kedatangan jamaah.
KH. Drs. Usman Ridho dalamnya ceramahnya mengingatkan, sehabis mengikuti tabligh Akbar Maulid Nabi harusnya ada perubahan sikap dan perilaku menjadi semakin baik. Niat pengajian adalah menambah ilmu yang membuat hidup sentosa.
“Tetapi ada syaratnya nya yaitu mengaji, dimengerti, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah perubahan yang perlu dilakukan sejalan dengan tema Maulid Nabi Muhammad yaitu Meneladani Akhlak dan meningkatkan kecintaan pada Rasulullah”, tegas Usman Ridho.
Grup musik spesial pengiring acara acara pengajian asal Temanggung berlabel Campur Ngaji Jamilun Nada, semakin kondang khusus nya di Jawa Tengah. Grup bernama unik ini terdiri dari Pembawa Acara, dua atau tiga vokalis, satu pengendang dan satu player organ.
“Tim musik Campur Ngaji Jamilun Nada datang lebih awal pulang belakangan karena harus persiapan dan penataan peralatan sertta koordinasi dengan personil sound system agar suara musik dan vocal kompak mantap”, ungkap Janu anggota Jamilun Nada.
Tak lupa pada adegan wayang nya, KH. Usman Ridho yang juga Ketua Dewan Suro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Temanggung itu mengajak masyarakat untuk menjalankan sholat lima waktu secara khusyuk dan dilakukan berjamaah di masjid.
“Wayang itu seni budaya Jawa, tetapi bisa di artikan juga sebagai singkatan Wajib Sembahyang artinya kita wajib selalu mendirikan sholat lima waktu dengan tepat waktu”, pungkasnya.
(Budhy HP)