PEKANBARU, RADENMEDIA.ID – Pj Walikota Pekanbaru Muflihun setelah dilantik oleh Gubernur Riau pada 23 Mei 2022, banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus diselesaikan. Diantaranya jumlah hutang yang senilai 176 Milyar.
Muflihun menyampaikan pada Pers Rilis akhir tahun bulan Desember 2022 kemarin, hutang Pemkot Pekanbaru saat ini sudah berkurang yang awalnya sejumlah 176 Milyar sudah tersisa sebesar 70 Milyar.
Selain itu, ia memaparkan tentang agenda kerja prioritas untuk peningkatan daya saing daerah dan pelayanan kesejahteraan masyarakat pada 2023. Diantaranya KURMA MANIS yaitu layanan kesehatan 24 jam (Doctor on Call), pemberian bantuan beasiswa prestasi bagi warga tidak mampu, santunan kematian, dan subsidi bunga kredit pinjaman bagi pelaku UMKM.
Atas capaian itu, Pemerhati bidang Management Sumber Daya Manusia (SDM), Arhipen Yapentra, sangat mengapresiasi atas kinerja yang telah dicapai oleh kepala daerah tersebut, dengan tidak melihat siapa dan dari mana serta warnanya orang tersebut.
“Atas realisasi kerja yang dicapai Pj Walikota, itu sudah sangat bagus, hutang Pemkot terbayar meskipun belum selesai dan tidak mengkambing hitamkan anggaran yang ada,” ujarnya Selasa (31/1/2023).
Kemudian laki-laki yang berprofesi sebagai dosen di STIE Akbar Riau itu menyatakan untuk program tahun 2023 yang dipaparkan oleh pemerintah sangat bagus. Sebab, program tersebut sangat membantu masyarakat yang tidak mampu seperti penyelenggara kematian, dan bantuan Beasiswa.
“Pemerintah saat ini sangat care pada masyarakat, walaupun dibeberapa pemukiman ikatan sosial masyarakat masih kental, sebagai orang melayu kalau ada masyarakat yang mengalami kemalangan masyarakat sekitar otomatis berdatangan tanpa diundang untuk membantu,” lanjutnya.
Dengan demikian, Pemerintah kedepan bisa fokus dalam mempersiapkan SDM yang lebih baik, melalui program beasiswa bagi siswa atau mahasiswa yang tidak mampu. Lain lagi program dokter on call tentu sangat membantu sekali bagi masyarakat Kota Pekanbaru ketika memeriksakan kesehatannya.
“Jadi, semua program-program tersebut sangatlah bagus, tetapi kita berharap aturannya harus jelas dengan sasaran yang juga jelas. Karena tidak menutup kemungkinan, terkadang ada oknum yang mengambil kesempatan, maksudnya aturannya ada, sasarannya ada, tetapi pengawasannya kurang, sehingga ada celah-celah untuk orang bermain”, tutupnya Ketua Dewan Etik STIE Riau itu. (Hendra)