Taput, RADENMEDIA.ID – Setahun lalu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara meresmikan destinasi wisata Desa Wisata Kampung Nenas di Desa Onan Runggu, Kecamatan Sipahutar. Namun destinasi Wisata tersebut kini tak terurus penuh dengan sampah dan ilalang.
Simanjuntak salah satu warga setempat yang ditemui RadenMedia.id, Jum’at 23 Desember 2022 menuturkan, destinasi yang dibangun dengan anggaran milyaran rupiah itu kini terabaikan dan tidak dirawat.
“Sejak diresmikan oleh Pemkab Taput, tempat ini minim perawatan. Dan orang yang berkunjung juga tidak ada,“ kata Simanjuntak.
Simanjuntak juga menuding, bahwa Wisata Kampung Nenas tersebut tidaklah berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Onan Runggu. Justru menjadi beban desa karena biaya perawatannya cukup tinggi.
“Apa dampak positifnya Wisata Kampung Nenas bagi perekonomian masyarakat Kecamatan Sipahutar? Ya minim. Sebab sekalipun kita berkhayal Kampung Nenas sering dikunjungi oleh wisatawan luar Kecamatan Sipahutar tetapi UMKM seperti usaha warung masyarakat sekitar tidaklah diuntungkan dan justru proyek ini adalah modus untuk mengeroti anggaran,” jelas Simanjuntak.
Mengutip dari antaranews.com yang terbit 28 September 2021 destinasi wisata tersebut dibangun dengan luas 2 hektar sistem pinjam pakai selama 20 tahun dan akan dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Taput. Proyek destinasi wisata tersebut sebagai upaya meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dengan anggaran Rp1,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus 2021.
Dari anggaran Rp 1,5 milyar itu sarana dan fasilitas telah dibangun, diantaranya jalur pejalan kaki senilai Rp 400 juta, pembangunan gedung plaza kuliner Rp 575 juta, pembangunan area pengunjung Rp 369 juta, dan penataan lansekap Kampung Nenas senilai Rp 204 juta.
Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Estomihi mengatakan, bahwa tempat Wisata Kampung Nanas dikelola oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Destinasi Kampung Nanas masih tahap pengembangan, akan tetapi terdapat kendala di lapangan yang dihadapi oleh Pemkab Taput, dan pada bulan depan kendala tersebut segera diselesaikan.
“Bahwa Dinas pariwisata Taput tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan tempat wisata atau obyek wisata dikarenakan keterbatasan anggaran. Dan pada hari Jumat besok akan dilaksanakan pembersihan pada obyek wisata kampung nanas, kita akan kerahkan staf Dispar Taput bekerja sama dengan aparatur Desa Onan Runggu 1,” kata Estomihi.
(Ed)