SIMALUNGUN, RADENMEDIA.ID – Kekurangan Anggaran, merupakan pemeran utama tanaman kelapa sawit menghasilkan di PTPN IV Regional II Unit Kebun Laras yang terletak di Kecamatan Bandar Huluan Kab.Simalungun semak dan kurang perawatan diwilayahnya.
Hal itu disampaikan” Ardi selaku Asisten Personalia Kebun (APK) PTPN IV Regional II Unit Kebun Laras kepada Raden media.id disela konfirmasi temuan ribuan batang kelapa sawit menghasilkan yang terancam punah, akibat diselimuti rumput pengganggu di sekujur daun tanaman.
Kami sulit membagi anggaran kepada setiap unit kerja kami dilapangan , akibat saat ini PTPN IV digabungkan dengan perusahaan PTPN lain yaitu PTPN V ,VI dan XIII katanya kepada Raden media.id Kamis 2 mei 2024.
Ia juga menjelaskan “Akibat penggabungan perusahaan Nusantara ini, Anggaran kami banyak dipotong dan terjadi pengurangan dari pada sebelumnya. Kalau sebelumnya tidak di lakukan penggabungan, anggaran kebutuhan pada unit kebun Laras ini cukup untuk kebutuhan di setiap unit kerja.kami juga berharap ada perubahan dan penambahan anggaran, namun hingga kini belum terealisasi laporan kami,” Jelas erdi.
Kisah pilu yang terjadi pada manajemen kerja PTPN IV regional II unit kebun Laras tersebut mengundang kritikan dan dukungan dari Anton garingging yang merupakan tokoh pemuda dan juga ketua Aliansi Wartawan Asal Simalungun (AWAS) saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp Selasa 2 mei pukul 14.00 wib.terkait kekurangan anggaran akibat kebijakan penggabungan perkebunan Nusantara ini menerangkan.
Sangat miris, apabila sekelas perusahaan perkebunan Nusantara yang merupakan salah satu perusahaan elit di negara ini kekurangan anggaran. Padahal seharusnya terkait anggaran ini, harus menjadi perhatian serius, Karena anggaran kebutuhan di setiap perusahaan itu merupakan garda terdepan dalam mensukseskan tujuan diciptakannya perusahaan.
Lanjut Anton kepada Raden media.id untuk menjadi perusahaan perkebunan sawit negara terbesar dan termaju di dunia, anggaran kebutuhan tanaman yang cukup, berdampak pada hasil yang memuaskan, Mungkin keluhan dari manajemen unit kerja ini belum sampai ketingkat kementrian BUMN,” Terang Anton.
Selain itu kata Anton, Apabila unit menegemen kerja saja masih kelabakan dan kesulitan dalam membagi anggaran kebutuhan , akibat kekurangan anggaran yang seharusnya mereka terima. itu pasti sangat berdampak pada hasil produksi berkurang beginilah jadinya,” Kata Anton.
Informasi ini sangat penting disampaikan kepada kementrian BUMN . Terkhusus keluhan manajemen kerja PTPN IV regional II unit kebun Laras ini. Saya selaku Ketua Aliansi Wartawan Asal Simalungun (AWAS) akan mendukung dengan cara menyurati kementrian BUMN, agar prahara terkait kekurangan anggaran ini di evaluasi kembali,” Terangnya.
Agar pihak kementrian BUMN mengetahui apa yang terjadi yang sebenarnya yang terjadi pada unit menegemen kerjanya dan agar dapat mengambil sikap sehingga mengambil langkah yang efektif untuk memprioritaskan kebutuhan pada menegemen unit kerjanya , demi meningkatkan produktivitas hasil dan mengurangi kerugian perusahaan serta negara,” Jelas Anton.
(Hari Nasution)