Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket
Daerah

Bentuk Solidaritas Para Penangkar Benih Padi di Jawa Barat Sepakat Bentuk Asosiasi

18
×

Bentuk Solidaritas Para Penangkar Benih Padi di Jawa Barat Sepakat Bentuk Asosiasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20221012 WA0196

Subang, RADENMEDIA.ID – Untuk memperkuat solidaritas, para penangkar atau produsen benih padi se Jawa Barat sepakat membentuk Asosiasi Penangkar Benih Padi Jawa Barat.

Tokoh penangkar benih padi asal Kecamatan Pusakajaya, H. Khoerul Anam Syah, jumlah produsen benih padi se Jabar mencapai 34 orang, di Kabupaten Subang sendiri jumlahnya sekitar 13 penangkar.

“Puluhan penangkar swasta tersebut, sepakat untuk membentuk asosiasi yang diketuai oleh Pak H Otong,“ ujar H Anam, kepada RadenMedia.id, di sela-sela Panen Raya Benih Padi yang di hadiri Oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rabu, (12/10/2022).

IMG 20221012 233334

Lebih lanjut H Anam mengatakan, latar belakang pembentukan Asosiasi Penangkar Benih Padi Juara ini, karena meskipun penangkar Jabar ini sudah kuat karena benih kita dipakai dimana-mana seperti Jatim dan Jateng, tapi saat ada penilaian oleh pusat, kita selalu kalah oleh Jawa Timur, karena kita tidak terorganisir. Karena itu, kita bentuk asosiasinya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Penangkar Benih Padi Jawa Barat, H Otong Wiranta, mengatakan, penangkar benih Jawa Barat ini termasuk penangkar dengan jenis produksi terlengkap. Misalnya, varietas padi Inpari saja sudah sampai seri 49.

“Padi yang kita panen saat ini varietas Inpari terbaru, yakni Inpari 49. Ini rekayasa dari Inpari 32 tapi lebih tahan rebah. Inpari 32 itu produktivitasnya tinggi tapi tidak tahan rebah, gampang rebah. Mudah-mudahan Inpari 49 ini tahan rebah. Ini inovasi badan litbang, tapi dikembangkan dan dipasarkan oleh penangkar,“ jelas H Otong.

Dia menyebut, benih padi hasil produksi para penangkar Jabar sangat diminati oleh para petani seluruh Indonesia, karena benihnya bermutu, unggulan dan bersertipikat. Wilayah pemasarannya di utamakan di Jawa Barat, akan tetapi sekarang ini sudah banyak pesanan  luar Jabar, diantaranya  Sumatera, sebagian Sulawesi, Kalimantan dan lainnya.

“Mayoritas pemesan lebih cenderung ke  inpari 32, tapi ada juga yang lainnya seperti Ciherang, Mekongga, IR 64, dan lainnya. Kita memproduksi berbasis pasar sesuai permintaan,“ tuturnya.

H Otong juga mengungkap, varietas padi Inpari 32 lebih diminati karena produktivitasnya yang tinggi, bisa menembus 8 sampai 9 ton per hektar.

“Produktivitas Inpari 32 ini lebih unggul, lebih tinggi, yang saat ini dipanen saja menghasilkan 8 – 9 ton per hektar,“ pungkas pria yang juga Ketua KTNA Provinsi Jawa Barat ini.

(Asep Hidayat)